Untuk yang rasakan saat kanak-kanak di sejarah zaman 1970-1980-an, tentu saja tetap mengenali permainan gasing, sebuah permainan tradisionil dari Melayu. Permainan gasing mulai menurun di tengah-tengah berkilaunya permainan kekinian seperti game online, mobile legend, XboX, sampai augmented reality (AR).

Sejarah permainan gasing bisa dijelajahi lagi ke jaman kuno, dan macam dari permainan ini sudah ada di beberapa budaya di penjuru dunia. Walaupun susah untuk tentukan asal mula yang pas, permainan gasing sudah menjadi sisi penting dari adat dan budaya banyak warga.

Sejumlah catatan sejarah yang menulis kehadiran permainan gasing ialah seperti berikut:

Mesir Kuno

Sejumlah penemuan arkeologi memperlihatkan jika permainan gasing sudah ada semenjak jaman Mesir Kuno, sekitaran 3.000 tahun saat sebelum Masehi. Sejumlah relief dan gambar dinding memperlihatkan beberapa anak yang bermain-main dengan gasing, memperlihatkan jika permainan ini telah dikenali dan terkenal pada periode tersebut.

Yunani Kuno

Dalam kreasi sastra Yunani kuno, seperti “Iliad” dan “Odyssey” kreasi Homer, ada rekomendasi berkenaan permainan gasing. Gasing pada periode itu dibuat dari tanah liat atau logam.

China

Di Tiongkok, permainan gasing sudah ada semenjak beberapa ribu tahun lalu dan menjadi sisi penting dari budaya masyarakat. Permainan ini dikenali sebagai “Diabolo” atau “Kongzhu” dan umumnya dimainkan dua tangkai dan gasing antara ke-2 nya. Tipe permainan gasing di Tiongkok mungkin memberi ide untuk permainan gasing yang lain di beberapa penjuru dunia.

Jepang

Di Jepang, permainan gasing dikenali nama “koma.” Permainan ini telah ada semenjak jaman dahulu dan menjadi sisi dari budaya Jepang. Sekarang ini, permainan gasing di Jepang dikenal juga nama “beyblade,” yang disebut permainan kekinian yang memakai gasing khusus dengan proses lebih kompleks.

Asia Tenggara

Permainan gasing sudah menjadi permainan tradisionil yang terkenal di beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Indonesia (dikenali bernama “gasing “), Malaysia (dikenali bernama “gasing” atau “peyeh “), Filipina (dikenali bernama “tirador “), dan Vietnam (dikenali bernama “quay”).

Seiring waktu berjalan, permainan gasing alami perubahan dan rekonsilasi dalam beragam budaya, termasuk pemakaian beberapa bahan kekinian dan macam ketentuan bermain yang berlainan. Walaupun sudah ada permainan kekinian seperti “beyblade,” permainan gasing tradisionil masih tetap menjadi sisi dari jati diri budaya dan sejarah sesuatu warga.

Gasing tradisionil umumnya dibuat dari kayu dan bermainnya dengan memakai tali yang dibuat dari kulit pohon. Tipe kayu yang umumnya dipakai untuk membikin gasing diantaranya menggeris, pelawan, kayu besi, leban, mentigi, dan semacamnya. Banyak daerah lain gasing dapat dibuat dari bambu.

Konsep dasar permainan gasing ialah putar gasing dengan memakai pergerakan tangan atau alat pemutar khusus. Tujuan khusus permainan gasing ialah membuat gasing berputar-putar sepanjang mungkin atau menaklukkan gasing musuh dengan berkenaan atau menjatuhkannya.

Pemain yang gasingnya masih tetap berputar-putar dalam kurun waktu terlama dipandang seperti juara. Mode lain jika ada pemain yang sukses berkenaan atau jatuhkan gasing musuh bisa diputuskan sebagai juara, bergantung ketentuan yang berjalan.

Permainan gasing bisa dimainkan dalam beragam model dan macam, dan sering mempunyai ketentuan yang berbeda bergantung pada adat dan budaya di tempat. Disamping itu, permainan gasing sudah diadopsi menjadi bermainan dan permainan papan lebih kekinian seperti beyblade di jepang. Beyblade direncanakan khusus dengan proses dan feature tambahan lebih menarik.

Baca Juga : Mengenal Permainan Tipe Gasing Tradisional Versi Indonesia